BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang langsung kita hadapi adalah globalisasi dengan segala implikasinya.Agar badan usaha tetap eksis maka harus berani menghadapinya yaitu menghadapi perubahan. Untuk itulah PT. DAYA KOBELCO MACHINERY Tbk yang merupakan salah satu perusahaan industri terbaik di Indonesia merasa perlu mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya dan selalu memantau setiap peluang yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang memiliki peran penting dalam menetapkan suatu strategi perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis di dalam melakukan analisis terhadap wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan datang sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, menngtasi ancaman yang datang dari luar, serta mengatasi kelemahan yang ada.
RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang diatas teridentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apa saja kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh PT. DAYA KOBELCO MACHINERY Tbk
2. Apa saja kesempatan dan ancaman yang ada pada PT. DAYA KOBELCO MACHINERY Tbk
3. Strategi apa yang harus digunakan untuk mengatasi kelemahan dan ancaman agar tetap bisa bersaing
PEMBAHASAN
·
7
November 2000 PT. Daya KObelco CMI secara resmi membuka kantor di Jakarta.
Didirikan oleh Kobelco International Singapore Ltd., yang merupakan anak dari
perusahaan besi baja Jepang terkemuk, Kobe Steel Group. Beralamat di Cilandak Commercial Estate
Building #110-S JL. Cilandak KKO Jakarta Selatan.
·
2001
Pembukaan kantor cabang pertama di Pekanbaru, seiring dengan pesatnya
perkembangan penjualan, PT. DKCMI melakukan expansi dengan membuka
kantor-kantor cabang lainnya, seperti : Palembang, Surabaya, Semarang, Balikpapan,
Banjarmasin, PAngkal Pinang, Pontianak, Jambi, Medan, Bandar Lampung, Sampit,
dan Samarinda. DKCMI mempunyai 17 cabang dan 3 service station yang tersebar di
seluruh Indonesia.
·
Mei 2007
Kantor pusat PT. DKCMI pindah ke Wisma Pondok Indah 2 Lt. 12 JL. Sultan
Iskandar Muda Kav-TA Jakarta Selatan. PT. DKCMI telah ditunjuk sebagai
distributor ekslusif oleh NEW-HOLLAND.
·
Juni 2007 Kobelco Group menambah sharing modalnya
kepada PT. DKCMI menjadi 95%.
·
Agustus
2007 PT. DKCMI meluncurkan product ACERA Geospec.
·
November
2008 PT. DKCMI membuka gudang dan workshop di kawasan industry MM 2100, JL.
Halmahera I Blok DD 10 Cibitung – Jawa Barat.
·
Juli 2012
Kantor Pusat PT. DKCMI pindah ke Pondok Indah Office Tower 3 Lt. 15-16 JL.
Sultan Iskandar Muda Kav V-TA Jakarta Selatan.
·
VISI
Untuk mengembangkan hubungan yang kuat dan untuk
mendapatkan keprcayaan pelanggan untuk produk dan layanan kami untuk menjadi
pemasok excavator No.1 di Indonesia.
·
MISI
Kesederhanaan
Fokus pada kepuasan pelanggan dengan menyediakan
semua kebutuhan mereka dengan dedikasi tinggi, sementara berkontribusi terhadap
penciptaan masyarakat yang sejahtera di Indonesia.
Kecepatan
Untuk respon secara akurat dan efisien terhadap
permintaan pelanggan dan belum cukup fleksibel untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan pelanggan kami.
Keterbukaan
Untuk mendedikasikan diri pada bisnis yang etis
dan adil melakukan tidak hanya untuk mendapatkan rasa hormat dari pihak kami
untuk membangun kebanggaan kami sebagai
sebuah tim menuju tata kelola perusahaan yang baik.
E.
ANALISIS SWOT PADA PT. DKCMIKekuatan (Strength) :
Kekuatan utama PT. DKCMI terletak pada visi pemasaran yang terfokus – terus menerus membangun merek yang kuat dan memerlebar ragam produk industry alat berat untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. Untuk melaksanakan hal ini, PT. DKCMI telah melakukan investasi yang signifikan dalam aktivitas pemasaran, teknologi, pengembangan produk dan yang paling penting, distribusi., pengalaman mengelola bisnisindustri internasional, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas, teknologi yang mutakhir pada peralatannya, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik.
Kelemahan (Weakness) :
Merupakan segala sesuatu yang menjadi kelemahan atau kendala-kendala yang menyebabkan perusahaan sulit untuk berkembang atau meningkatkan kinerja perusahaannya. Kelemahan ini dapat pula menjadi variabel yang sama dengan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya tenaga kerja yang tidak terampil, tidak cukupnya modal usaha, dan kapasitas mesin yang tidak memadai.
Seperti halnya kekuatan, kelemahan ini juga berasal dari dalam perusahaan atau dapat dikatakan sesuatu yang dibutuhkan untuk pengembangan perusahaan namun tidak dimiliki atau sangat kurang kapasitasnya. Karena berada di dalam perusahaan maka kelemahan ini dapat ditekan sehingga dari luar tidak nampak sebagai kelemahan.
Kesempatan (Opportunity):
Peluang merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk berkembang. Peluang yang ada tersedia di lingkungan perusahaan dan umumnya tidak bias disediakan oleh perusahaan. Perusahaan hanya menyesuaikan diri dengan kesempatan yang muncul. Contoh: adanya pelaksanaan otonomi daerah, adanya perkembangan teknologi dan sebagainya. Peluang merupakan faktor lingkungan yang menjadi pendorong bagi suatu perusahaan untuk berkembang.
Hambatan (Threat) :
Ancaman adalah suatu situasi yang dapat mengurangi kemampuan bisnis atau perusahaan untuk melindungi dan memperbaiki kedudukan kompetitipnya dalam pasar. Ancaman termasuk ke dalam variable yang juga tidak dapat diciptakan oleh perusahaan. Selain itu ancaman inipun tidak dapat pula dihilangkan, namun dapat diperkecil intensitasnya untuk muncul. Contoh Kurang konsistennya kebijakan pemerintah pusat, terbatasnya keuangan daerah, masuknya perusahaan besar sebagai pesaing, terbatasnya bahan baku industri, kebijakan otonomi daerah yang berlebihan dan sebagainya. Faktor – faktor ancaman pada PT. DKCMI adalah :
Adanya ketergantungan produk-produk lokal pada negara tertentu sehingga pasar sulit ditembus
· Kekuatan merek lain yang lebih dahulu mengusai pasar
· Munculnya produk-produk baru yang lebih inovatif dari perusahaan lain
· Adanya produk-produk dari perusahaan lain yang menawarkan harga yang lebih murah dengan kualias yang tidak kalah bagus
· Ketidakstabilan perekonomian tiap-tiap negara
· Terjadinya krisis financial menyebabkan turunnya daya beli masyarakat
· Era globalisasi yang dapat mendorong perusahaan Eropa masuk dan melakukan penetrasi pasar Asia.
BAB III
KESIMPULAN
PT. DKCMI mengadopsi praktik tata kelola perusahaan terbaik, yang merupakan pondasi dari bisnis yang transparan dan sehat. Hal tersebut merupakan komitmen pihak manajemen PT. DKCMI untuk mempertahankan kepercayaan nasabah, pemegang saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan ( stakeholders ) lainnya. Dalam memastikan tata kelola yang optimal, direktur bersama manajemen akan selalu mengevaluasi implementasi tata kelola perusahaan secara berkesinambungan.
PT. DKCMI siap memanfaatkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang positif untuk memacu ekspansi kredit di semua segmen, industri
No comments:
Post a Comment