Tuesday, February 23, 2010

bagaimana dengan mereka

Anak-anak yang tersangkut masalah hukum terpaksa mendekam di hotel prodeo. Selama menjalani masa hukumannya, anak-anak tersebut tetap harus mendapatkan haknya sebagai anak, yakni hak pendidikan. Akan tetapi, mereka belum dididik oleh tenaga pendidik yang profesional. Yang ada hanya tenaga pengajar seadanya.

Tidak ada guru di sini. Ada satu guru bantu dari Depdiknas, tapi Itu pun tidak tentu datangnya." ucap Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Pria, Tangerang, Priyadi, di sela-sela kunjungan tiga menteri, di Lapas Anak Tangerang, Ia mengatakan, walaupun tidak ada guru, pendidikan anak tetap diadakan dengan tenaga guru dari pegawai Lapas. Tidak ada rotan, akar pun berguna." katanya lagi.

Tiga menteri yang berkunjung ke Lapas Anak Pria, Tangerang, adalah Menteri Pendidikan Nasional M Nuh. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan Linda Amalia Sari. Mereka akan bersinergi membangun dan meningkatkan mutu pendidikan anak-anak di Lapas Anak dalam program Transformasi Lapas Anak Pria Tangerang menuju Lembaga Pendidikan Altematif Berbasis Masyarakat."

Sebanyak 161 anak yang berusia 10-18 tahun atau seusla dengan anak-anak yang duduk di SD-SMA menghuni Lapas Anak.Mereka setiap hari belajar selama 3 jam dari pukul 08.00-11.00. Mata pelajaran yang diterima antara lain, bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris. sejarah, dan sosiologi, yang diajarkan oleh para pegawai Lapas Anak yang merangkap menjadi guru SD. SMP. dan SMA. "Staf dipaksa jadi guru karena di sini belum ada guru." ujar salah seorang pegawai Lapas.

Namun, bagi penghuni Lapas Anak yang pernah duduk di bangku SMK tidak tersedia sarananya. Seperti yang dialami oleh Salfal Maulana (16) yang pernah duduk di salah satu SMK dengan program kejuruan multimedia, la harus alih program menjadi pelajar SMA di Lapas Anak Tangerang. Kegemarannya "bermain" komputer terpenuhi dengan disediakannya program Seru (Sumber Edukasi Masa Remajaku) yang menggunakan komputer. "Aku belajar banyak di Seru, tentang narkoba, HW/AIDS. dan reproduksi." kata Saifal yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola. Selain itu, ia kerap ke perpustakaan lapas membaca novel remaja.

Menteri Pendidikan Nasional M Nuh berjanji akan menguatkan pendidikan anak di lapas dengan menyediakan tenaga pendidik. Namun, tenaga pendidik Itu harus memenuhi kualifikasi sebagai pengajar, yakni pendidikan minimal strata 1 dan lulus kompetensi sebagai pendidik.la bilang, tenaga pendidik Itu akan disediakan pada awal tahun 2010. "Jangan sampai anak-anak di sini kehilangan kesempatan." tuturnya, la menambahkan setiap anak di Lapas Anak Tangerang mendapat pendidikan formal dan nonformal.Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Linda Amalia Sari mengatakan, anak-anak di Lapas juga harus mendapat pendampingan bimbingan mental dan psikologis. "Anak-anak di bawah umur mendapat mendampingan dan pelatihan dari dinas sosial,"

ini adalah segelintir wawancara yang dari sekian banyak anak yang terlantar.

No comments:

Post a Comment